yangmenegaskan bahwa bagi seorang muslimah memakai jilbab itu sebanding dengan melaksanakan perintah shalat, karena keduanya sama-sama diwajibkan al-qur'an. apabila seorang muslimah menolak untuk memakai jilbab atau menutup auratnya, dan dengan sengaja untuk menentang hukum allah, berarti dia telah kafir atau murtad, karena menentang al-qur'an. Samasekali bukan jilbab dalam pengertian umum yaitu kain penutup aurat kepala, rambut, leher dan dada, yang di Indonesia lazim disebut kerudung. Walhasil, hukum memakai model jilbab sebagaimana bangsa Arab tempo dulu tidak wajib. Sedangkan hukum menutup aurat, apapun model pakaiannya, adalah wajib bagi setiap muslimah. Wallahu a'lam. Jilbabyang dikenakan untuk menutupi tubuh wanita tidak boleh tipis dan menerawang sehingga akan Nampak bagian dalam pakaian yang dikenakan. Longgar dan tidak ketat Syarat yang berikutnya adalah jilbab tidak boleh ketat dan menampakkan lekuk tubuh. Jilbab yang syar'I haruslah longgar dan panjang sehingga dapat menutup aurat dengan sempurna. Pakaiantakwa adalah pakaian yang menutup aurat karena itu berarti menjalankan perintah-Nya. Sponsors Link Perintah Berjilbab Dalam surat Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 59 dijelaskan lebih lanjut, aturan menutup aurat bagi muslimah yaitu memakai jilbab. Jilbab syar'i yang menutup sampai dada. NdFAD. Home Fashion Anisalestari Beautynesia Minggu, 14 Jul 2019 1000 WIB Menutup aurat bagi seorang muslimah merupakan sebuah kewajiban. Ada aturan-aturan yang harus dipatuhi. Meski saat ini perkembangan fashion muslim berkembang pesat dengan variasinya, ada aturan-aturan di mana wanita muslimah harus mematuhi. Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam mengenakannya. Apa sajakah itu?Hijab Tidak Menutup DadaSalah satu aturan saat mengenakan hijab ialah menutup dada. Namun saat ini tak sedikit orang yang mengenakan hijab dengan melilitkannya ke leher sehingga bagian dada dibiarkan terlihat begitu saja, sehingga secara tidak langsung bentuk dada masih terlihat. Maka dari itu julurkan jilbab pashmina maupun segitiga agar dada dapat tertutup atau kenakanlah hijab yang syar'i sehingga bagian dada tertutup. Foto Istimewa TurbanSaat ini pemakaian turban bagi para muslimah memang sudah menjadi tren. Mereka menyiasati bagian leher agar tidak terlihat dengan pemakaian ciput ninja bahkan ditambahkan aksesoris, seperti anting untuk membuat penampilannya terlihat lebih fashionable. Meski terlihat modis namun penggunaan turban menyalahi aturan penggunaan hijab. Dimana seharusnya hijab dapat menutupi bagian leher yang menjadi bagian dari aurat dan menutup dada sudah dikesampingkan. Foto Istimewa Jilbab TransparanSaat ini banyak sekali pilihan hijab yang ada, namun sayangnya masih banyak para muslimah yang mengenakan hijab berbahan tipis dan menerawang. Padahal esensi dari berhijab adalah menutup. Maka apabila mengenakan hijab yang dikenakan masih menerawang maka aturan dalam berhijab tidak terpenuhi. Untuk itu, lipatlah hijab segiempat menjadi segitiga agar tidak terlalu menerawang dan jangan lupa untuk menggunakan inner agar rambut benar-benar tidak terlihat. Foto Istimewa Rambut Yang Masih TerlihatSaat ini masih banyak muslimah yang mengenakan hijab dengan model rambut bagian atas terlihat sedikit, dan dianggap sebagai tren fashion hijab kekinian. Meski sedikit, namun rambut merupakan aurat yang tidak boleh terlihat sama sekali. Untuk itu apabila memakai hijab tetapi rambut masih kelihatan, hijab tersebut bukan berfungsi menutup aurat melainkan hanya aksesoris saja, tentu saja hal ini sudah melenceng dari aturan agama. Foto Istimewa Pakaian KetatMemilih pakaian menjadi salah satu bagian penting dalam berhijab. Ada aturan-aturan yang perlu dipatuhi, yaitu tidak boleh mengenakan pakaian yang ketat dan menerawang. Dengan perkembangan fashion hijab saat ini masih banyak yang belum memenuhi kaidah-kaidah tersebut. Sehingga banyak para muslimah yang mengenakan pakaian ketat bahkan sampai membentuk lekuk tubuh dengan alasan mengikuti tren. Padahal pakaian longgar dan tidak menerawang merupakan keharusan bagi muslimah saat berhijab. Foto Istimewa Tidak salah apabila ingin mengikuti fashion maupun tren saat berhijab. Namun jangan sampai menyalahi aturan yang sudah ditetapkan oleh agama. Maka dari itu apabila kesalahan-kesalahan ini masih dilakukan cobalah untuk diperbaiki secara perlahan-lahan.kik/kik Komentar Belum ada yang pertama memberikan komentar. RELATED ARTICLE Bagi seorang muslimah, memakai jilbab merupakan salah satu kewajiban agama yang harus dipenuhi. Namun, terkadang ada perbedaan pandangan mengenai model dan jenis jilbab yang diperbolehkan dalam Islam. Salah satu perdebatan yang sering terjadi adalah mengenai hukum memakai jilbab tidak menutup dada di Usul dan Makna JilbabJilbab merupakan salah satu pakaian yang telah lama digunakan dalam agama Islam. Asal usul jilbab berasal dari bahasa Arab yang berarti kain yang digunakan untuk menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan tangan. Makna jilbab dalam Islam adalah untuk menjaga kehormatan seorang muslimah dan melindungi mereka dari godaan seksual yang mungkin dapat Islam Mengenai JilbabMenurut pandangan Islam, jilbab tidak hanya sebagai simbol identitas agama, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan bagi perempuan dalam menjaga kehormatan dan menghindari perilaku yang tidak terpuji dari pria. Islam mengajarkan agar seorang muslimah menutupi dada dan memakai pakaian yang tidak terlalu ketat agar terhindar dari godaan seksual dan menjaga kehormatannya sebagai seorang Mengenai Hukum Memakai Jilbab Tidak Menutup Dada di IndonesiaDi Indonesia, terdapat perdebatan mengenai hukum memakai jilbab yang tidak menutupi dada. Beberapa kalangan berpendapat bahwa memakai jilbab yang tidak menutup dada tidak sesuai dengan ajaran Islam karena tidak menjaga kehormatan perempuan. Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa pemakaian jilbab yang tidak menutup dada masih dapat dianggap syar'i selama tidak terlalu ketat dan memperlihatkan dari UlamaBeberapa ulama sudah memberikan penjelasan mengenai hukum memakai jilbab yang tidak menutup dada. Menurut Ustadz Abdul Somad, seorang muslimah diwajibkan menutupi dada dan aurat dalam menjalankan kewajiban agamanya. Namun, jika memakai jilbab yang tidak menutup dada, maka harus dipastikan agar tetap menjaga kehormatan dan tidak memperlihatkan aurat. Namun, jika jilbab yang dipakai terlalu ketat dan memperlihatkan aurat, maka hal tersebut masih dianggap tidak sesuai dengan ajaran seorang muslimah, pemahaman mengenai hukum memakai jilbab yang tidak menutupi dada sangatlah penting. Meskipun ada perbedaan pandangan mengenai hal ini, namun kita harus tetap mengikuti ajaran Islam dan menjaga kehormatan sebagai seorang muslimah. Dalam memilih jilbab, kita harus memperhatikan ukuran dan model agar tetap sesuai dengan ajaran Islam dan menjaga kehormatan diri sendiri. Related video of Hukum Memakai Jilbab Tidak Menutup Dada di Indonesia POLEMIK dalam hukum menggunakan jilbab menjadi isu yang hangat di Indonesia belakangan ini. Kewajiban penggunaan jilbab bagi kaum muslimah menuai banyak kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat. Para ulama berkata bahwa jilbab adalah baju panjang yang menyelimuti baju bagian dalam wanita. Pendapat inilah yang dimaksud oleh Imam Syafi’i, Imam Asy Syairozi dan ulama Syafi’iyah lainnya. Itulah yang dimaksud dengan izar oleh para ulama yang diungkapkan di atas seperti dari Al Mahamili dan lainnya. Izar yang dimaksud di sini bukanlah kain sarung. Pendapat bahwa jilbab merupakan budaya arab juga kerap muncul dari pihak yang kontra dengan wajibnya hukum menggunakan jilbab. Melansir dari kolom Bimbingan Syariah website resmi Majelis Ulama Indonesia MUI, Senin 29/6/2020, dijelaskan bahwa kata jilbab berasal dari bahasa Arab yang berarti penghalang, penutup dan pelindung, sarung, kemeja, kerudung/selendang. Ilustrasi. Foto Daily Mail BACA JUGA Shalat Seorang Perempuan Tidak Memakai Jilbab Diterimakah? Cek 3 Hal Ini! Dari pengertian menurut bahasa dan istilah yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa jilbab adalah pakaian perempuan Islam yang dapat menutup aurat dan hukum menggunakan jilbab diwajibkan oleh agama untuk menutupnya, guna kemaslahatan perempuan dan masyarakat dimana ia berada. Kontroversi penggunaan jilbab ini tidak lepas dari perbedaan sudut pandang dalam memahami batasan aurat yang harus ditutup oleh perempuan. Dalam Islam, batas aurat perempuan diatur berbeda-beda, perbedaannya tergantung dengan siapa wanita itu berhadapan. Aurat perempuan ketika berhadapan dengan Allah SWT adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangannya. Ketika berhadapan dengan yang bukan mahramnya ulama sepakat bahwa batasan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, dan kedua telapak kaki. BACA JUGA 4 Manfaat Jilbab Lebar untuk Muslimah Berbeda dengan ketika berhadapan dengan mahramnya, menurut Syafi’iyyah aurat perempuan adalah sama dengan laki-laki yaitu antara pusar sampai lutut. Hukum Menggunakan Jilbab Bagi Wanita Ilustrasi. Foto Pixabay Perintah mengenakan jilbab sebagaimana diterangkan dalam ayat يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. Al-Ahzab Ayat 59 وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ “Dan katakanlah Muhammad kepada kaum wanita yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya, menjaga kemaluannya, tidak menampakkan perhiasannya kecuali yang tampak dari mereka. Dan hendaklah mereka melekatkan kerudungnya pada kerahgamisnya sekira antara ujung kedurung dan pangkal kerah gamisnya tidak menyisakancelah yang dari situ jenjang lehernya menjadi tampak/kelihatan.” Surat An-Nur ayat 31. Dalam suatu kesempatan Ibnu Asyur merespon pertanyaan tentang bagian tubuh mana saja dari wanita muslimah yang wajib ditutup rapat dari pandangan orang lain. Hal ini dikutip oleh At-Thahir Al-Haddad إِنَّ الَّذِي يَجِبُ سَتْرُهُ مِنَ الْمَرْأَةِ الْحُرَّةِ هُوَ مَا بَيْنَ السُّرَّةِ وَالرُّكْبَةِ عَنْ غَيْرِ الزَّوْجِ، وَمَا عَدَا الْوَجْهَ وَالْأَطْرَافَ عَنِ الْمَحَارِمِ. وَالْمُرَادُ بِالْأَطْرَافِ اَلذِّرَاعُ وَالشَّعْرُ وَمَا فَوْقَ النَّحْرِ. وَيَجُوزُ لَهَاأَنْ تُظْهِرَ لِأَبِيهَا مَا لَا تُظْهِرُهُ لِغَيْرِهِ مِمَّا عَدَا الْعَوْرَةَ الْمُغَلَّظَةِ. وَكَذَا لِابْنِهَا. وَلَا يَجِبُ عَلَيْهَا سَتْرُ وَجْهِهَا وَلَا كَفَّيْهَا عَنْ أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ. “Sungguh bagian tubuh dari wanita merdeka yang wajib ditutup adalah bagian tubuh di antara pusar dan lutut di hadapan suaminya; dan selain wajah dan athraf atau berbagai bagian ujung tubuhnya di hadapan mahramnya. Yang dimaksud athraf adalah lengan, rambut dan bagian atas dada. BACA JUGA Ini 6 Manfaat Jilbab sebagai Identitas Muslimah Di hadapan ayahnya ia boleh menampakkan bagian tubuh yang tidak boleh ditampakkan kepada selainnya, kecuali aurat mughallazhah dua kemaluan. Demikian pula untuk anaknya. Bagi wanita merdeka tidak wajib menutup wajah dan kedua telapak tangannya di hadapan siapapun,” At-Thahir Al-Haddad, Imra’atuna fis Syari’ah wal Mujtama, [Kairo-Beirut, Darul Kitab Al-Mishri dan Darul Kitab Al-Lubnani 2011 M], halaman 93-116. Menurut penulis, jawaban ini menunjukkan bahwa konteks pendapat ulama yang membolehkan rambut wanita muslimah ditampakkan dalam tafsir Ibnu Asyur adalah ketika wanita muslimah dalam kondisi di hadapan mahramnya dan tentu suaminya. Bukan di hadapan laki-laki ajnabi yang bukan mahramnya, yang justru bertentangan dengan mazhab Maliki yang dianut Ibnu Asyur. Demikian rangkuman tentang hukum menggunakan jilbab bagi para wanita yang telah dirangkum dari bergai sumber. Oleh Andika Murdanto SUMBER NUONLINE RUMAYSHO